Jumat, 31 Juli 2015

Silakan Sakiti Aku Lagi, Kehidupan

Aku pernah menetapkan hati untuk menentukan pilihan "sekali". Dan menderita karena pilihan itu  "berkali-kali". Begitu dalamnya penderitaan yang kuterima, aku lupa bahwa hidup masih berjalan, bukan berakhir pada hari kau menghianatiku. Setelah 7 tahun lebih jatuh-bangun mencintai orang yang sama, menangis-tertawa untuk orang yang sama, kini aku tahu kehidupanku bergerak, meski pelan. Dan sialnya, pergerakan itu mengarah pada kesalahan berikutnya. Kesalahan selanjutnya yang sudah terlanjur tidak bisa kuhindari.

Tapi kali ini, aku tidak lagi ingin meminta. Aku hanya akan menerima. Menerima apa saja yang hidup tawarkan padaku. Apa saja yang perjalanan suguhkan untuk kulalui. Merasakan setiap sakit yang harus kuterima. Mensyukuri setiap kebahagian yang mungkin akan kudapatkan. Selebihnya, aku akan berdiam diri. Menyaksikan bagaimana kehidupanku ditulis.

Silahkan sakiti aku lagi. Aku pernah sakit lebih parah dari ini. Kau mungkin akan menjadi luka yang akan membuatku lupa akan seberapa terlukanya aku dulu. Silahkan sakiti aku lagi. Mungkin memang sakit ini dibutuhkan untuk membuat aku tahu, bahwa aku hidup. Bahwa aku masih merasa. Bahwa aku masih mampu menginginkan, meski masih takut untuk meminta. Silahkan sakiti aku lagi, kehidupan. Agar kelak, aku kebal akan segala sakit yang mungkin akan kamu suguhkan pada detik berikutnya di hidupku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar