*Ketika Tuhan menutup pintu, Ia akan membuka jendela untukmu...
Suatu saat nanti, aku akan membunuhmu. hingga tidak akan ada lagi terikkanmu yang tertangkap telingaku. kamu tidak perlu lagi bercerita tentang kesedihan atau kebencian dari balik pintu yang sudah sepakat kami kunci, karena aku akan berusaha mendengar kebahagian dari balik jendela yang belum terbuka.
Aku akan mengubahmu menjadi remah, halus dan mengering seiring hari berganti. gugur satu-satu tanpa sisa. kemudian akan dilesap habis dari labirin pikiranku oleh badai sedahsyat tornado. dan aku akan menjadi manusia yang merdeka. tidak lagi diperbudak oleh kesedihan yang tak tertakar.
(untuk kenangan yang masih belum bisa saya lepaskan)
Suatu saat nanti, aku akan membunuhmu. hingga tidak akan ada lagi terikkanmu yang tertangkap telingaku. kamu tidak perlu lagi bercerita tentang kesedihan atau kebencian dari balik pintu yang sudah sepakat kami kunci, karena aku akan berusaha mendengar kebahagian dari balik jendela yang belum terbuka.
Aku akan mengubahmu menjadi remah, halus dan mengering seiring hari berganti. gugur satu-satu tanpa sisa. kemudian akan dilesap habis dari labirin pikiranku oleh badai sedahsyat tornado. dan aku akan menjadi manusia yang merdeka. tidak lagi diperbudak oleh kesedihan yang tak tertakar.
(untuk kenangan yang masih belum bisa saya lepaskan)