Manusia, mahkluk paling sempurna di dunia ini saja tidak benar-benar sempurna. Selalu ada celah yang berkemungkinan besar melakukan salah. Meskipun terkadang, maaf tidak menyelesaikan masalah atau tidak mampu menghapus luka -lebih terkesan tidak berguna- tetap saja, sudah sepantasnya orang yang bersalah meminta maaf pada orang-orang yang mereka lukai. Entah prilaku keji macam apa yang hendak ditunjukkn oleh orang-orang yang "salah" namun tdk meminta maaf?
Ada orang yang benar-benar menyadari kesalahannya, kemudian meminta maaf dengan harapan MENGURANGI LUKA HATI orang yang ia sakiti. Ada sakit yang sama yang ia bebankan pada hatinya, dan ketika maaf tak pernah didapat, ia tak pernah berani memaafkan dirinya sendiri dengan mudah.
Ada juga orang yang menyadari kesalahannya, kemudian meminta maaf namun
dengan tujuan MENGURANGI RASA BERSALAH yang ada di hatinya sendiri. Orang seperti ini mengucapkan maaf persis seperti menghembuskan karbon dioksida dari
hidungnya. Ia merasa pantas memaafkan dirinya sendiri setelah ia meminta maaf pada orang yang ia sakiti telepas dari ia mendapatkan atau tidak maaf tersebut. Menurutku, orang-orang seperti ini, sebaiknya tidak usah meminta maaf, karena ia hanya akan menambah luka hati orang yang ia sakiti.
Ada juga orang yang menyadari kesalahannya, namun karena ia meletakkan egonya lebih
tinggi dari tinggi badannnya, ia bahkan tidak pernah berfikir untuk meminta maaf. Baginya, mengulurkan tangan dan mengucapkan "maafkan aku" hanyalah perbuatan yang akan merendahkan harga dirinya. Padahal, justru ia terlihat seperti orang yang tidak punya harga diri sama sekali ketika ia berfikiran seperti itu.
Ada juga orang yang tidak pernah meminta maaf karena tidak pernah menyadari ada orang lain yang diam-diam membasahi punggu tangannya dengan air mata. Membekab tangisnya dalam bantal atau terisak di kamar mandi yang terkunci.
Ada juga orang yang menyadari kesalahannya tapi tidak pernah mengucapkan maaf. Namun ia menyimpan janji pada dirinya sendiri untuk meminta maaf dengan perbuatan yang lebih bermakna pada orang yang ia sakiti. Terkadang, perbuatan lebih mampu menghadirkan maaf yang bahkan tidak pernah dipinta sekalipun.